Jumat, 17 Desember 2021

Modul 1.4

1.4.a.5.2 Ruang Kolaborasi - Unggah Hasil Diskusi Kelompok

                 Kasus 2
                 Hasil diskusi bisa klik di sini

 1.4.a.6 Refleksi Terbimbing- Budaya positif

            Tugas yang saya buat bisa klik di sini

1.4.a.7 Demonstrasi Kontekstual - Budaya positif dengan menerapkan Segitiga Restitusi pada kasus di

            sekolah



Sabtu, 11 Desember 2021

Jurnal Refleksi Mingguan

Jurnal Refleksi Minggu ke 8

Ani Amimah

CGP Angkatan 4 Kota Semarang


Model 4F

Facts (Peristiwa)

Selasa, 7 desember 2021

Mendapatkan kabar kalau semua tugas yang ada di LMS untuk segera di download, karena akan dilakukan pengalihan fasilitator, sehingga jika terjadi sesuatu yang di inginkan peserta CGP sudah memiliki file-filenya. Siang hari segera saya mendownload tugas-tugas yang ada di LMS, dan rencana saya lanjutkan di waktu malam hari, ternyata malam hari LMS sudah terkunci (terrestart) dan tidak bisa didownload. Kemudian saya mengunggah ulang semua tugas modul 1.3, Alhamdulillah bisa terselesaikan. 

Rabu, 8 desember 2021

Mulai membuka modul 1.4 tentang mulai dari diri- budaya positif, disini mengupas tentang konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara dihubungkan dengan konsep budaya dan lingkungan positif di sekolah. Kami para CGP mendapatkan tugas saling berkomunikasi di kolom jawaban. Alhamdulillah saya berusaha untuk membaca dan memahami semua materinya dan belajar untuk berdiskusi sampai malam sekitar pukul 23.30.

Kamis, 9 desember 2021

Di hari kamis saya membuka kembali LMS dan melengkapi tugas saling berdiskusi dan memberi tanggapan ke peserta lainnya.

Jumat, 10 desember 2021

Pertama kalinya saya masuk room yang fasilitatornya Bapak M. Ali Mas'ud, beliau begitu ramah, sabar, membimbing saya, begitu juga teman-teman CGP dan PP , mereka menerima saya dengan begitu baik, Alhamdulillah sekali.

Fellings (Perasaan)

Perasaan saya saat di minta untuk mendownload sudah gundah , bingung tetapi tetap harus saya laksanakan dengan penuh kesabaran, karena kesabaran dan do'a memohon kepada Allah adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Saat masuk room belajar bersama dengan teman CGP kelompok yang fasilitatornya Bapa M. Ali Mas'ud dan pengajar praktiknya Bapa Nur Rakhmat, hati terasa bahagia, karena beliau berdua dan teman CGP sangat  terbuka dan sangat baik. 

Findings (Pembelajaran)

Pembelajaran yang saya dapatkan di Modul 1.4.a.3 adalah cara menciptakan suasana yang positif dan berpihak kepada murid, menerapkan disiplin pada murid dan harapan saya yaang terkait menciptakan budaya positif yaitu dengan menerapkan budaya positif di sekolah dan masyarakat. Sedangkan di modul 1.4.a.4 adalah eksplorasi konsep budaya positif yang berisi tentang perubahan paradigma teori kontrol, untuk membangun sekolah yang positif diperlukan lingkungan yang positif dan terdapat 3 motivasi perilaku manusia. Untuk menegakkan kedisiplinan bukan peraturan yang dibutuhkan melainkan keyakinan yang di bentuk secara bersama. Kemudian kebutuhan dasar manusia terdapat lima jenis.Sedangkan untuk menegakkan disiplin siswa di butuhkan 5 jenis posisi kontrol , dimana posisi kontrol harus meliputi segitiga restitusi (menstabilkan identitas, memvalidasi tindakan yang salah dan menanyakan keyakinan).

Future (Penerapan)

Semoga setelah belajar berliterasi, berdiskusi lewat sinkronus maupun asinkronus saya bisa menerapkan budaya positif di sekolah dengan menerapkan lingkungan yang positif , memiliki keyakinan yang dibentuk secara bersama, dan bisa menegakkan kedisiplinan dengan menggunakan 5 jenis posisi kontrol yang bersegitiga restitusi.

 

Senin, 06 Desember 2021

Modul 1.1

 Modul 1.1 

Tugas 1.1.a.3 

Pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) merupakan sebuah pemikiran tentang pendidikan dan pengajaran yang berpihak kepada siswa dan mengutamakan pembelajaran yang memerdekan siswanya. Beliau menginginkan siswanya memiliki dasar tertib dan damai, tata tenteram dan kelangsungan kehidupan batin, kecintaan pada tanah air menjadi prioritas. Karena ketetapan pikiran dan batin itulah yang akan menentukan kualitas seseorang. Untuk memajukan pertumbuhan budi pekerti , pikiran meruapakn satu keasatuan yang tidak dapat dipisahkan , yaitu kehidupan yang selaras dengan perkembangan dunia tanpa meninggalkan jiwa kebangsaan. Seorang pendidik  harus mengetahui dan mengutamakan  karakter anak didiknya, tidak boleh ada paksaan sedikitpun. Di dalam melaksanakan pembelajaran siswa di ajak dengan bermain sehingga siswa menjadi krasan dan tidak merasa tertekan. Pelajaranpun akan mudah masuk dan mengena. Sehingga siswa menjadi betah berlama-lama di sekolah.

Sedangkan pendidikan sekarang ini melahirkan seorang yang individualis tak peduli dengan masyarakat sekitar terbukti banyak sekali kalangan muda yang sudah tidak mengenal lagi gotong royong, mereka lebih mengedepankan mencari uang ketimbang melaksanakan gotong royong. Mereka lebih memilih membayar orang untuk mengerjakan segala sesuatunya ketimbang terjun langsung ( ikut berkumpul) dan bergotong royong. Padahal dari sebuah gotong royong akan melahirkan sebuah pribadi yang  santun dan peduli terhadap tanah air Indonesia tercinta ini.  Faktor keluarga juga sangat mempengaruhi atas perkembangan seorang anak, Orang tua yang ogah-ogahan dalam mendidik anaknya untuk mengikuti segala kegiatan sosial akan berdampak pada rapuhnya dalam mencintai tanah air tercinta ini.

Pembelajaran yang saya lakukan selama ini alhamdulillah sebagian besar sudah mengacu pada pembelajaran Ki Hajar Dewantara, Saya sering mengajak anak untuk melaksanakan pembelajaran di luar kelas dan berdiskusi secara berkelompok dengan anggota kelompok yang menentukan adalah saya. Dan pemantapan yang sering saya lakukan kepada anak didik adalah meminta setiap anak untuk mencari sebuah permasalahan yang ada di sekitar mereka kemudian mencoba untuk menyelesaikannya. Mereka saya minta untuk berkomunikasi dengan warga sekitarnya. Selain itu saya juga sering memberikan pembelajaran dengan melalui sebuah permainan seperti permainan ular tangga.

1.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Refleksi Diri Tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara 

            ( berbentuk audio)


1.1.a.5.2. Ruang Kolaborasi - Unggah Kerangka Pembelajaran sesuai dengan Pemikiran KHD



1.1.a.6 Refleksi terbimbing presentasi kerangka filosofis merdeka belajar


Pengetahuan dan pengalaman baru yang saya dapatkan setelah mempelajari secara mendalam pemikiran KHD adalah Pendidikan yang didasarkan pada kodrat alam dan kodrat zaman,

Kodrat alam di ibaratkan sebagai petani , dan petani hanya bisa merawat dan memelihara tanaman agar tumbuh dengan baik, tetapi tidak bisa merubah kodrat tanaman itu sendiri misalnya padi yang kita tanam tidak akan berubah menjadi jagung. Pendidikan tidak boleh dimaknai sebagai paksaan.

Kekuatan saya dalam menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru adalah Saya berusaha mengikuti perkembangan ilmu teknologi di bidang pendidikan, saya senang mengajak anak untuk berdiskusi secara klasikal, dan Alhamdulillah saya menguasai aplikasi pembelajaran dan berusaha menggunakan media sosial sebagai media pembelajaran , Kerana inovasi dalam mengembangkan metode pembelajaran menjadi sangat menarik di zaman sekarang.

Hal yang perlu saya ubah dari diri saya agar dapat menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru adalah konsisten dalam menerapkan ilmu dan saya harus berani memulai hal yang baru mencoba berbagai metode dan selalu bersikap terbuka dengan perkembangan yang ada.

Perubahan kongkret yang akan saya lakukan setelah memahami pemikiran KHD adalah mengevaluasi diri terkait pembelajaran yang saya lakukan agar menjadi teladan bagi peserta didik. lebih mengembangkan karakter di setiap proses pembelajaran ( percaya diri, ,jujur, berani dan bertanggung jawab) serta mengajak peserta didik untuk lebih komunikatif.





1.1.a.7. Demonstrasi Kontekstual - Pemikiran Filosofis Ki Hadjar Dewantara dalam Karya





1.1.a.8. Elaborasi Pemahaman - Konferensi ‘Pemikiran Ki Hadjar Dewantara’ oleh Perguruan Taman Siswa dan sekolah lain yang sudah menerapkan Merdeka Belajar


( menyimak instruktur)



1.1.a.9 Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara




Senin, 22 November 2021

Modul 1.3 

Jurnal Minggu Ke-6  ( tanggal 21 s.d. 28 November 2021)



Tugas 1.3.a.6 Refleksi Terbimbing - Visi Guru Penggerak

Di saat membuat tugas merumuskan visi pribadi mengenai murid , saya membayangkan dan berkeinginan memiki murid yang berkarakter baik, inovatif , bernalar kritis, dan menguasai teknologi . Keinginan itu akan terwujud jika di dukung oleh semua pihak . Sedangkan pihak yang mendukung menjadi kekuatannya terbagi menjadi dua yaitu kekkuatan utama dan kekuatan pendukung lainnya , kekuatan utama terletak pada  murid,dan guru sedangkan kekuatan pendukung adalah kepala sekolah, rekan guru, wali murid, komite, gedung, Keluarga, Pengawas. Di mana jika kedua jenis kekuatan itu saling mendukung insyaallah apa yang menjadi keinginan akan terwujud dengan baik. Sedangkan strategi yang perlu saya siapkan untuk mencapai perubahan adalah lebih meningkatkan analisis pemetaan kekuatan yang positif pada diri saya dan aset pendukung lainnya, di samping itu saya juga melakukan refleksi diri dan lingkungan sekitar serta terus bergerak dan mengembangkan diri dan orang lain dalam membuat perubahan.

Tugas 1.3.a.5 Ruang Kolaborasi Pemetaan Kekuatan Visi Guru Penggerak 


Untuk  mewujudkan sebuah visi perlu sebuah kekuatan, kekuatan yang utama ada pada CGP dan Murid, Sedangkan Kekuatan yang mendukung ada pada Kepala Sekolah, Pengawas, Rekan Guru, Gedung, Komite dan Orang Tua

Tugas Galery Walk 

Pemetaan Kekuatan Untuk Mencapai Visi Guru Penggerak 




 Tugas 1.3.a.3 Mulai dari Diri - Visi Guru Penggerak



 

Jurnal Refleksi Minggu ke 5 ( tanggal 15-21 November 2021)


untuk tampilan lengkapnya bisa di klik sini


Tugas Modul 1.2.a.9 Tentang Koneksi antar Materi - Nilai dan Peran Guru Penggerak




Minggu, 14 November 2021

Jurnal Refleksi Minggu ke 4

Jurnal Refleksi Minggu ke 4 dalam mengikuti Program Guru Penggerak 

Ani Amimah

CGP Angkatan 4 Kota Semarang

Model 4F

Fact 

(Senin, 8 November 2021 : Pukul 20.00 WIB)

Belajar bersama deng fasilitator dan CGP di kelas 078 dalam kolaborasi nilai dan peran guru penggerak modul 1.2.a.5 dalam forum umum CGP  berdiskusi terkait penugasan presentasi dan kemudian diarahkan menuju forum kelompok yang membahas lebih detail tentang nilai dan peran guru penggerak dan implementasi di sekolah berkolaborasi dengan teman sejawat sungguh menyenangkan berbagi ilmu

(Rabu, 10 November 2021: Pukul 13.00 WIB) 

Ruang Kolaborasi Presentasi Nilai dan Peran Guru Penggerak

Presentasi dan kolaborasi masing-masing kelompok dalam membuat kesimpulan berdasarkan pengalaman dan aksi yang bisa dilakukan untuk menguatkan peran dan nilai Guru Penggerak didalam pembelajaran dan sekolah

(Kamis, 11 November 2021 : Pukul  00.30 WIB)

Ruang kolaborasi unggah tugas nilai dan peran guru penggerak . Yang telah dipresentasikan kelompok yang telah disempurnakan dari hasil diskusi bersama kelompok lain

(Jumat,12 November 2021 : Pukul 01.15 WIB)

Refleksi terbimbing nilai dan peran guru penggerak . Tentang nilai dan peran yang ada  yaitu mandiri, reflektif, inovatif, kolaboratif dan berpusat pada murid serta bagaimana menguatkan peran seorang guru penggerak.

( Ahad, 14 November 2021 : Pukul 14.00 WIB)

Demonstrasi Kontekstual nilai dan peran guru penggerak dalam karya komik. Dengan karya komik memahamkan saya tentang modul ini. 

Feeling

1. Bahagia lebih memahami hakikat nilai dan peran guru penggerak

2. Semangat bisa saling berbagi dan menguatkan antar CGP dan fasilitator

3. Percaya diri dalam menyampaikan pendapat, berinteraksi dengan peserta lain

Findings

Hal yang saya temukan dalam minggu ini adalah nilai-nilai seorang guru penggerak diantaranya: mandiri, reflektif, inovatif, kolaboratif, dan berpusat pada murid. Kemudian peran seorang guru penggerak adalah : menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, mendorong kolaborasi antar guru, menjadi coach bagi guru lain, dan mewujudkan kepemimpinan murid.

Future

Selanjutnya saya akan tingkatkan nilai dan peran guru penggerak terutama nilai kolaborasi . Berkolaborasi dengan pendekatan secara persuasif pada teman sejawat untuk menciptakan pembelajaran berpusat murid. Berkolaborasi dengan siswa dan wali murid dalam observasi bakat minat serta meningkatkan kompetensi diri dalam pembelajaran berbasis teknologi. dan melaksanakan refleksi memaknai mengevaluasi segala kegiatan dan pengembangan yang telah dilakukan



                                                        




Sabtu, 13 November 2021

 Tugas Modul 1.2.a.5.2 tentang Ruang Kolaborasi Nilai dan Peran Guru Penggerak 





Tugas Modul 1.2.a.7 tentang Demonstrasi Kontekstual Nilai dan Peran Guru Penggerak yang di sajikan dalam 2 dimensi .

berikut adalah hasil karya yang bisa saya buat untuk memenuhi tugas tersebut☺

Demonstrasi Kontekstual Nilai dan Peran Guru Penggerak Ani

Tampak halaman depan dalam penyajian Demonstrasi Kontekstual Nilai dan Peran Guru Penggerak



Kamis, 04 November 2021

Modul 1.2

 Berikut ini adalah tugas pertama membuat Mulai dari Diri (TRAPESIUM USIA)  mengenai Nilai dan Peran dari Guru 




Tugas 1.2.a.4.1 Tentang eksplorasi konsep, Diskusi Mandiri

Hasil pendapatku klik di sini

tampak halaman depan diskusi mandiri pada modul 1.2 , tugas ini ku buat dalam bentuk flipbook




Selasa, 02 November 2021

Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Kesimpulan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara 

Pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) merupakan sebuah pemikiran tentang pendidikan dan pengajaran yang berpihak kepada siswa dan mengutamakan pembelajaran yang memerdekakan siswanya. Beliau menginginkan siswanya memiliki dasar tertib dan damai, tata tenteram dan kelangsungan kehidupan batin, kecintaan pada tanah air menjadi prioritas. Karena ketetapan pikiran dan batin itulah yang akan menentukan kualitas seseorang. Untuk memajukan pertumbuhan budi pekerti , pikiran merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan , yaitu kehidupan yang selaras dengan perkembangan dunia tanpa meninggalkan jiwa kebangsaan. Seorang pendidik  harus mengetahui dan mengutamakan  karakter anak didiknya, tidak boleh ada paksaan sedikitpun. 

Sehingga tujuan pendidikan menurut KHD yaitu: "menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat  menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak. Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak, KHD mengibaratkan peran pendidik seperti seorang petani atau tukang kebun.

Sedangkan cerminan pemikiran KHD secara konkret yang sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di kota semarang sebagai contoh Budaya warak ngendok yang selalu hadir di awal bulan ramadhan sebagai pengingat bagi masyarakat yang beragama islam. Bisa juga sebagai wujud gotong royong dan kreatifitas dalam membuat sebuah boneka (hewan) yang di hias begitu indah. selain warak ngendok ada lagi yaitu tari semarangan yang merupakan perpaduan Tionghoa dan Jawa.

Refleksi Diri

Sebelum mempelajari modul 1.1 saya berpendapat bahwa murid harus mampu menguasai semua pembelajaran yang ada, dan mereka juga harus bisa mencapai nilai yang sudah ditetapkan oleh sekolah (KKM). Setelah mengenal Pemikiran Ki Hadjar Dewantara maka pemikiran ataupun pendapat saya ubah bahwa seorang anak memiliki karakter sendiri-sendiri dan memiliki kepandaian yang berbeda seperti seorang petani yang menanam padi maka tidak akan bisa tumbuh jagung, pastilah yang tumbuh adalah padi. Perumpaan yang lain adalah seekor katak yang pandai melompat tidak mungkin bisa di tuntut seperti seekor kupu-kupu yang pandai terbang. Yang intinya setiap anak memiliki kecerdasannya sendiri-sendiri.

Pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara sangatlah mulia maka saya akan menerapkannya  di kelas yaitu bahwa tugas seorang pendidik adalah menuntun sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya,dan tak lupa mengutamakan budi pekerti. Dan juga berpedoman pada semboyan KHD ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karso , tut wuri handayani


Senin, 01 November 2021

Jurnal Refleksi Guru Penggerak Angkatan 4

Jurnal Refleksi di buat setiap minggu sekali, Picture di atas merupakan Jurnal refleksi dari kegiatan guru penggerak tanggal 17 s.d. 23 Oktober 2021


Jurnal refleksi minggu ke 2 ( pelaksanaan tanggal 24 s.d. 31 Oktober 2021)








 

Guru Penggerak Angkatan 4 Kota Semarang

Guru Penggerak Angkatan 4 yang di mulai bulan Oktober 2021 di awali dengan mengupas modul 1.1. tentang Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara


Modul 1.1.a.5 Refleksi Terbimbing Kerangka Pemikiran Ki Hajar Dewantara




Modul 1.1.a.7 Demonstrasi Kontekstual Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara


Aksi Nyata Modul 3.3 ( Pengelolaan Program yang berdampak pada murid)

Artikel berikut ini merupakan aksi nyata saya dalam pengelolaan program yang berdampak pada murid saya mengambil program yang saya beri judu...