Selasa, 02 November 2021

Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Kesimpulan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara 

Pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) merupakan sebuah pemikiran tentang pendidikan dan pengajaran yang berpihak kepada siswa dan mengutamakan pembelajaran yang memerdekakan siswanya. Beliau menginginkan siswanya memiliki dasar tertib dan damai, tata tenteram dan kelangsungan kehidupan batin, kecintaan pada tanah air menjadi prioritas. Karena ketetapan pikiran dan batin itulah yang akan menentukan kualitas seseorang. Untuk memajukan pertumbuhan budi pekerti , pikiran merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan , yaitu kehidupan yang selaras dengan perkembangan dunia tanpa meninggalkan jiwa kebangsaan. Seorang pendidik  harus mengetahui dan mengutamakan  karakter anak didiknya, tidak boleh ada paksaan sedikitpun. 

Sehingga tujuan pendidikan menurut KHD yaitu: "menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat  menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak. Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak, KHD mengibaratkan peran pendidik seperti seorang petani atau tukang kebun.

Sedangkan cerminan pemikiran KHD secara konkret yang sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di kota semarang sebagai contoh Budaya warak ngendok yang selalu hadir di awal bulan ramadhan sebagai pengingat bagi masyarakat yang beragama islam. Bisa juga sebagai wujud gotong royong dan kreatifitas dalam membuat sebuah boneka (hewan) yang di hias begitu indah. selain warak ngendok ada lagi yaitu tari semarangan yang merupakan perpaduan Tionghoa dan Jawa.

Refleksi Diri

Sebelum mempelajari modul 1.1 saya berpendapat bahwa murid harus mampu menguasai semua pembelajaran yang ada, dan mereka juga harus bisa mencapai nilai yang sudah ditetapkan oleh sekolah (KKM). Setelah mengenal Pemikiran Ki Hadjar Dewantara maka pemikiran ataupun pendapat saya ubah bahwa seorang anak memiliki karakter sendiri-sendiri dan memiliki kepandaian yang berbeda seperti seorang petani yang menanam padi maka tidak akan bisa tumbuh jagung, pastilah yang tumbuh adalah padi. Perumpaan yang lain adalah seekor katak yang pandai melompat tidak mungkin bisa di tuntut seperti seekor kupu-kupu yang pandai terbang. Yang intinya setiap anak memiliki kecerdasannya sendiri-sendiri.

Pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara sangatlah mulia maka saya akan menerapkannya  di kelas yaitu bahwa tugas seorang pendidik adalah menuntun sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya,dan tak lupa mengutamakan budi pekerti. Dan juga berpedoman pada semboyan KHD ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karso , tut wuri handayani


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aksi Nyata Modul 3.3 ( Pengelolaan Program yang berdampak pada murid)

Artikel berikut ini merupakan aksi nyata saya dalam pengelolaan program yang berdampak pada murid saya mengambil program yang saya beri judu...